Blog

Home » Blog » Punya Unit Properti Nganggur, Bisa Dikerjasamakan Dengan Berbagai Model

386301950

Punya Unit Properti Nganggur, Bisa Dikerjasamakan Dengan Berbagai Model

Unit properti bisa dijadikan sebagai salah satu unsur instrumen investasi yang sangat baik karena nilainya akan selalu meningkat (gain) minimal di atas inflasi. Properti juga bisa disewakan (yield) dan menjadi instrumen passive income.Namun, properti yang tidak dipakai bisa menjadi unsur biaya karena kita harus melakukan perawatan (maintenance) hingga membayar pajak rutin tahunan. Kemudian ada juga kerumitan lain, bila kita memiliki unit apartemen maupun rumah untuk disewakan, mencari penyewa bisa menjadi kerumitan tersendiri.

Di era perkembangan teknologi digital banyak tumbuh perusahaan-perusahaan digital yang menawarkan layanan sewa, titip, hingga pengelolaannya untuk unit apartemen maupun kamar yang kita miliki.  Ada cukup banyak perusahaan hospitality management sehingga akan mengelola terkait hal teknis mulai dari mencari penyewa hingga perawatan unit kamar.

Memiliki banyak unit kamar maupun hanya satu, semuanya bisa diserahkan ke berbagai perusahaan pengelola ini sehingga akan sangat memudahkan kita. Tentu ada berbagai syarat maupun ketentuan yang berlaku, kita bisa memilih mana yang menurut kita paling menguntungkan,

Red Doorz

Red Doorz telah memiliki pengalaman di bisnis ini selama lima tahun yang akan mengelola unit apartemen, hotel, vila, hingga guest house untuk meningkatkan revenue dari unit yang dimiliki owner. Ada beberapa model bisnis juga yang bisa dipilih untuk dikerjasamakan dengan operator ini mulai dari minimal unit hingga adanya jaminan okupansi.

Menurut Fiqi Dwi Anugri Putri, Business Development Manager Red Doorz, pihaknya memiliki tiga bisnis model yang menawarkan money guarantee (MG), operational cost guarantee (OCG), dan fixed revenue target (FRT).

“MG itu minimal 50 unit kamar yang diserahkan kepada kami dan kami akan memberikan garansi pendapatan minimal Rp60 juta per bulan sehingga kami harus menjual di atas nilai itu untuk keuntungan kami. OCG fokus pada sewa harian, mingguan, dan bulanan dengan minimal 15 unit sementara FRT khusus untuk unit kamar hotel,” ujarnya.

Syarat unit kamar yang besar bisa disiasati dengan beberapa pemilik yang bergabung, tetapi akan tetap dicatat sebagai satu pemilik account. Para pemilik ini nantinya bisa membagi pendapatannya secara proporsional. Red Doorz akan membantu pemilik untuk mempromosikan propertinya melalui berbagai kanal dan akan terus meningkakan branding untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

Ada juga aplikasi maupun platform digital untuk memastikan tamu dilayani dengan pelayanan yang konsisten sehingga bisa menjamin basis pelanggan. Disediakan juga sistem seperti aplikasi transportasi online, setiap tamu yang memberikan nilai rating bintang akan menambah bonus untuk diberikan diskon maupun promo lainnya.

Aparian Mediapura

Awalnya Mediapura merupakan perusahaan pengelola rumah-rumah mewah yang disewakan kepada tenaga kerja asing (ekspatriat) secara tahunan. Seiring perkembangan, perusahaan ini bertransformasi untuk melayani unit-unit yang lebih kecil dengan sistem sewa harian.

Menurut Leo Ferdinand, CEO PT Mediapura Digital Nusantara, pihaknya memberikan pelayanan layaknya front office management seperti di hotel mulai dari front desk managementconciergehouse keeping, reservasi, dan sebagainya sehingga owner tinggal tahu beres.

“Pemilik tentu mengharapkan unitnya bisa tersewa lama mencapai tahunan, tapi saat kontrak berakhir unitnya bisa kosong 2-3 bulan dan itu tetap butuh biaya perawatan. Kami yang akan mengisi kekosongan jangka pendek itu dengan sewa harian atau mingguan. Jadi prinsip kami seperti tanaman tumpang sari, saat tersewa tahunan itu lagi panen, saat kosong kita sewakan harian,” jelasnya.

Apariam Mediapura menerapkan sistem yang lebih fleksibel. Saat bekerja sama owner tetap bisa mencari penyewa lain untuk jangka pendek maupun jangka panjang dan cukup memberikan kabar untuk mengatur lalu lintas penyewa yang sudah booking maupun yang harus check out. Sistemnya nanti bisa dilihat sendiri oleh owner melalui aplikasi seperti siapa yang menyewa, berapa lama menyewa, hingga uang yang masuk.

“Kami menerapkan komisi 30:50 antara kami dan pemilik unit. Memang besar, tapi owner sudah terima bersih. Dibandingkan owner harus mencari penyewa sendiri dan melakukan perawatan unitnya sendiri, konsep kerja sama ini minimal bisa menutup biaya-biaya kalau unitnya kosong saat penyewa tahunan belum didapatkan,” imbuhnya.

Travelio

Travelio menerapkan sistem aplikasi revenue sharing saat unit operasional dengan menerapkann registrasi sebesar Rp1,5 juta di awal kerja sama untuk setiap unit yang dikerjasamakan. Nantinya Travelio juga akan melengkapi unit kita dengan linen dan furnishing lainnya sehingga setiap unit akan memiliki standarisasi yang sama yang ditetapkan Trvelio.

“Kami juga menerapkan komitmen kontrak minimal 18 bulan. Bila tiga bulan pertama okupansi tidak mencapai 80 persen, owner bisa menuntut pinalti sebesar 80 persen. Konsepnya diatur diatur supaya kedua belah pihak sama-sama untung, jadi kalau okupansi tidak tercapai kita tidak dapat apa-apa, makanya kami akan berupaya maksimal supaya unitnya selalu ada penyewa,” kata Felicia Gautama, Head of Business Development Travelio.

Ada juga aplikasi Lio Partner sehingga owner bisa melihat laporan detil unit yang tersewa. Pemilik juga akan mendapatkan notifikasi saat ada yang check in di unitnya dengan laporan yang terperinci. Ada juga pilihan untuk menyewakan harian, mingguan, bulanan, hingga tahunan dengan bentuk kerja sama yang berbeda-beda.

Posted in